Selasa, 19 Mei 2009

Pengrajin Gerabah "Bambang Keramik"


SEJARAH PENDIRIAN USAHA
Awal mula usaha ini ditekuni pada saat tahun 1994, ketika keluarga bapak Bambang ini belum mempunyai rumah sendiri, jadi beliau masih mengontrak rumah selama 10 tahun, yang letaknya di derah Tirto kasihan bantul. Di daerah tersebut beliau hidup bermasyarakat dilingkungan yang sebagian besar saat itu berwirausaha sebagai perajin keramik/ gerabah. Dari saat itulah pak bambang melihat bahwa usaha pembuatan gerabah ini nantinya akan menjanjikan. Selain itu, di waktu itu pak Bambang ingin mencari penghasilan tambahan karena untuk membayar sewa kontrakan rumah cukup mahal sedangkan gajinya saat itu sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya saja.
Pada saat kali pertama pak bambang membantu seorang tetangganya yang sedang membuat gerabah, dari situ pak Bambang mencoba- coba, dan kemudian pak bambang sendiri merasa bahwa beliau mempunyai minat dan beliau merasa dirinya bisa membuatnya dan mengembangkannya, kemudian pak bambang berinisiatif untuk mendirikan usaha gerabah itu dirumah kontrakannya.
Singkat cerita, usaha gerabah pak Bambang tersebut masih selalu eksis hingga saat ini. Tentunya banyak kendala/ hambatan- hambatan yang dialami dalam menjalankan usaha tersebut. Terutama adalah modal, kemudian pak Bambang hanya menggunakan uang pribadinya hasil menabung untuk dasar, kemudian pak bambang mendapat pinjaman dari koperasi “KOPINKRA SETYA BUWONO” yaitu koperasi yang didirikan oleh sekelompok paguyuban pengerajin keramik yang mempunyai nama setya buwono. Di koperasi tersebut maksimal hanya dapat meminjam Rp.15.000.000,00 dengan jaminan yang telah disepakati.
Usaha awalnya beliau hanya membuat sedikit barang- barang produksinya. Yang kemudian beliau tata rapi di sebuah rak yang letaknya berada di ruang tamu. Pada suatu saat ada seorang teman dari Jakarta yang berkunjung ke rumahnya, kemudian seorang teman itu tertarik kemudian memesan untuk dibuatkan dengan bentuk yang lain, ternyata teman tersebut merasa puas dengan buatan model yang baru. Kemudian seorang teman tersebut menyarankan bagaimana kalau pak Bambang membuat beberapa, yang kemudian dikirimkan ke Jakarta. Dari saat itu, karena hasil kiriman pertama mendapat respon yang baik lalu pak Bambang menjalin kerjasama. Lambat laun hingga akhirnya pak bambang selalu saja mengalir pesanan dari teman- teman kantornya dan teman- teman di luar daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Bali. Bahkan hingga akhirnya pak bambang memberanikan untuk mengekspor barangnya ke negara tetangga seperti maysia, singapura, Thailand, dan Australia.
Setelah usaha tersebut cukup maju kemudian pak bambang membangun sebuah rumah yang tidak jauh dari tempat dahulu beliau menyewa rumah, yaitu di desa Kajen Bangunjiwo Kasihan Bantul. Di rumah yang baru tersebut beliau telah menyediakan sebuah ruangan untuk gallery/ showroom. Tempat khusus untuk dapur pembuatan keramik tersebut. Pak Bambang juga merekrut lima orang pekerja yang tidak lain yaitu pemuda- pemuda yang menjadi tetangga barunya.Kemudian pak Bambang juga sering mengikuti pameran- pemran yang diselenggarakan di dalam kota maupun luar daerah Jogjakarta.


FAKTOR PEMICU
Faktor pemicu sehingga mendorong berdirinya usaha tersebut antara lain yaitu sebagai berikut:
1)Lingkunagn Pengrajin keramik/ gerabah.
Karena pak bambang hidup bermasyarakat di daerah yang sebagian besar masyarakat penduduknya yang menggeluti kerajinan gerabah.
2)Ekonomi.
Pada awal mulanya usaha ini diputuskan untuk ditekuni oleh beliau alasannya juga karena diwktu itu sedang terhimpit oleh ekonomi keluarga.
3)Prospect/ harapan.
Beliau berharp dengan memiliki usaha tersebut istrinya memiliki kegiatan dirumah, dan usaha ini dapat dijadikan sebagai usaha keluarga yang nantinya jika pak Bambang telah pensiun, beliau dapat menfokuskan untuk mengembangkan usahanya.


FAKTOR PENDUKUNG
Faktor pendorong usaha tersebut lancar dan berkembang:
1)Karyawan.
Dalam memperkerjakan seorang karyawan tidak begitu menjadi kendala karena pak bambang merekrut pemuda- pemuda di daerah tersebut yang basicnya/ dasarnya mereka sudah terbiasa dan meiliki keahlian dengan hal-hal kerajinan, seni dalam membuat gerabah/ keramik. Dan satu karyawan khusus dalam bidang mendesain, beliau mengambil siswa lulusan SMIK/ sekarang SMK 5 Yogyakarta.
2)Manajemen.
Kebetulan usaha ini masih di manajeri oleh istri pak Bambang sendiri beserta anak pertamanya.
3)Tempat Bahan Baku.
Tempat bahan baku disini jika pesanan itu dengan partai besar maka beliau mengambil dari Bangunjiwo dan Berjo Godean.
4)Proses Pembuatan.
Karena bapak bambang ini membayar upah karyawannya dengan sistem borongan jadi karyawan lebih tekun dan giat dalam pembuatan, tetapi tidak lupa juga kualitasnya tetap harus dijaga.
5)Inovasi/ ide- ide.
Jadi untuk ide desain yang akan di proses pak Bambang memiliki kreasi sendiri, dibantu dengan anak- anaknya, beserta karyawan yang lulusan dari jurusan desain/ gerabah.
6)Pemasaran.
Pemasaran awal dariseorang teman dan beliau sering mengikuti pameran- pameran. Beliau tau informasi pameran tersebut dari sebuah paguyuban koperasi pengrajin keramik setya buwono.
7)Modal.
Modal awal tidak terlalu besar, sebagian dari uang pribadi dan sebagian lagi dapat meminjam dari kperasi
8)Kerjasama antar pengusaha gerabah/ keramik.
9)Dukungan/ ijin dari departemen terkait.



KENDALA- KENDALA
Kendala- kendala dalam berwirausaha kerajinan gerabah/ keramik yaitu:
1)Keadaan Alam
Misalnya saja hujan, jadi proses pengeringan jadi terhambat.
2)Kayu Bakar.
Kayu bakar yang sekarang semakin langka, dan mahal.
3)Permodalan.
4)Jika ada hasil yang kurang baik (pecah, retak)
5)Persaingan.



KARAKTERISTIK

Setelah mengkaji sosok wirausaha seperti bapak Bambang Purwanto saya dapat menyimpulkan bahwa seorang wirausaha seperti beliau memiliki karakteristik diantaranya sebagai berikut:
1)Berani Mencoba.
Dengan modal utama keberanian dan kemauan seseorang akan selalu mendapat petunjuk dan jalan menuju keberhasilan.
2)Inovatif dan kreatif.
Beliau dapat menciptakan hasil produk baru yang selalu diminati oleh pembeli. Beliau selalu memperkaya desain- desain baru.
3)Kerja keras
Pak Bambang mempunyai semangat tinggi untuk bekerja keras untuk meghidupi keluarganya, sehingga beliau rela melembur setelah pulang kantor.
4)Peduli terhadap masyarakat.
Beliau tidak memperkerjakan orang- orang dari daerah lain tetapi tetangganya sendiri. Beliau tidak melakukan pengambilan tanah lait secara besar- besaran. Tetap beliau membeli kepada pemasok yang tanah itu sudah diproses penggilingan.
5)Mau belajar dari orang lain.
Pak Bambang awal mulanya yaitu dengan mencoba- coba dan melihat prosesnya dengan diperhatikan cara-caranya, kemudian atas pemberitahuan tetangganya tersebut.
Beliau juga belajar mendesain dari pekerjanya yang lulusan SMK.
6)Pandai melihat peluang.
Pak Bambang yang dari tahun 1994 mengeluti usaha gerabah tahu apa yang harus diperbaiki dan dikembangkan, misalnya waktu di tahun itu jenis gerabah hanya tradisional sekarang sudah bermacam- macam, dan bisa mengikuti permintaan. Melihat keinginan pembeli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar